TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Legitimasi pemimpin akan lahir dengan dukungan publik mayoritas. Jika indikator ini digunakan sangatlah sulit menyatakan pemimpin dengan legitimasi yang ideal. Apalagi jika dengan banyaknya pasangan calon. Nantinya pasti akan dilakukan proses konsolidasi politik yang diikuti dengan kebersamaan dalam menentukan cara pandang (Visi). Harus disadari, legitimasi kepemimpinan bukanlah satu-satunya indikator kualitas kehidupan demokrasi. Bagi pemerintah dan masyarakat, justru proses demokrasi yang ditekankan. Yang penting aman, damai dan lancar.
Merujuk pada penyelenggaraan Pemilu Gubernur tahun 2012 dan kehidupan demokrasi di Kepulauan Bangka Belitung rentang 2012-2013 lalu, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Provinsi Bangka Belitung pada 2013 tercatat sebesar 68,79 atau mengalami penurunan 0,58 poin dibanding 2012 yang mencapai 69,37. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Babel, meski mengalami penurunan, tingkat demokrasi di Babel masih tetap berada pada kategori sedang. Tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi baik dengan indeks lebih dari 80, 60-80 sedang dan kurang dari 60 buruk.( http://babel.antaranews.com). Bupati Belitung mentargetkan partisipasi politik pada Pemilukada 2017 ini mencapai 90% walaupun pemerintah pusat menargetkan 70%.
Penyelenggara pemilu tentu berharap ada peningkatan partisipasi politik masyarakat meski ada yang pesimis dengan partipasi politik. Mantan Ketua KPU Kabupaten Belitung dan Anggota KPU Provinsi, Zulfriandi Affan pesimis dengan peningkatan partisipasi politik dengan target capaian 90%. Sebelumnya salah satu Korwil PPK Badau, Saptono mengkhawatirkan cuaca yang mempengaruhi partisipasi politik. “ Rekor kalau tercapai” ujar Zulriandi yang akrab dipanggil Ipen di medsos.
Sejak pagi hingga menjelang tenggat waktu pelaksaan, hujan rata mengguyur wilayah Kepulauan Bangka Belitung, bahkan TPS di Desa Aik Ketekok sampai pindah, menumpang rumah warga. Alasan rendahnya partisipasi politik terkait dengan pendaftaran di TPS. Di TPS 8 Desa Tanjungpandan masih ada Formulir C6 yang belum dibagikan dengan alasan meninggal dunia, pindah alamat, tidak ditemukan atau sebab lain seperti alasan kuliah di luar daerah. Namun terlepas dari alasan tadi, tidak ada hal-hal yang dikhawatirkan dari pihak keamaan.
Tidak hanya Ipen, pengguna medsos ramai berkomentar, masing-masing memberikan informasi jalannya pemilu, hasil hingga hal-hal yang menarik diberitakan dari lingkungan masing-masing. Fenomena yang tak kalah penting terkait dengan peningkatan partisipasi politik. Teknologi informasi dengan konvergensi teknologi media lain dengan cepat memberitakan. MetroTV menampilkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilukada di Babel pada pukul 22:45 wib. Hasilnya, Paslon DR.Yurson Ihza Mahenda SH,LLM dan Yusroni Yazid Nomor Urut 1 memperoleh 19,2% suara, Paslon H.Rustam Effendi BSc dan Muhammad Irwansyah dengan Nomor Urut 2 memperoleh 24,45 % suara, Paslon Hidayat Arsani dan Sukirman dengan Nomor Urut 3 memperoleh 18,46% suara dan Paslon Erzaldi Rosman Djohan dan Drs.Abdul Fatah dengan Nomor 4 memperoleh 37,9%.
Pemilukada Serentak 2017 ini memilih Gubernur ke-4, sejak Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tanggal 21 November 2000.
Waktu ke waktu hasil pemilu dilaporkan. Sekdes Air Batu Buding Arpandi melaporkan setelah 2 jam pencoblosan diketahui partisipasi politik sudah mencapai tingkat 50 % melampaui di kebanyakan desa di Kabupaten Belitung, pada jam yang sama hanya berkisar 30-40 %. Ternyata hingga selesai pencoblosan, target partisipasi terlampai, Desa Aik Batu Buding mampu mencapai tingkat partisipasi 92%. Diluar kendala cuaca, bisa jadi ada faktor geografis yang mendukung. Sementara ada wilayah lain yang dipengaruhi faktor demografis seperti di TPS 8 Tanjungpendam, pada pukul 12:30 wib, warga masih menanyakan Formulir C6 menjelang berakhirnya batas pencoblosan (13:00). Sementara Dinas Dukcapil pun masih melakukan pelayanan untuk mengatasi pemilih yang tidak mendapatkan tercantum pada DPT.
Namun harus diakui, setiap proses tidak sepenuhnya paripurna. “ Gede gawai gede cele” pepatah urang Belitong ini linier dengan penyelenggaran pesta demokrasi dimanapun di dunia ini. Ada TPS yang roboh karena derasnya hujan, ada yang tidak terkendala karena bilik suara bangunan permanen seperti salah satu TPS di Desa Lassar dan TPS 1 Desa Bantan. Ada pula yang kreatif menjadi pesta demokrasi seperti gawai gede yang dihiasi dengan janur daun kelapa seperti TPS di Desa Batu Itam yang dikunjungi Camat Sijuk, Wabup, Sekda, Forkopimda dan Tim Monitoring Kabupaten Belitung pada H-1.
Dibawah guyuran hujan yang cukup lebat dan merata Tim Monitoring menyempatkan meninjau TPS-TPS. Usai mencoblos Bupati Belitung, Sahani Saleh meninjau beberapa TPS sekaligus memberi semangat mereka yang bertugas. Begitupun para Camat se-Kabupaten Belitung sejak pagi hingga berakhirnya proses pencoblosan ada yang masih berada di TPS. Dukungan pemerintah daerah dan peran serta masyarakat ini tak lain agar Pemilukada Serentak di Kabupaten Belitung berjalan lancar, tertib dan aman. (*)