TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Sebanyak 2677 siswa SMP se-Kabupaten Belitung dipastikan akan mengikuti ujian nasional dengan dua sistem ujian di lokasi berbeda. Empat mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA.Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) ditambahkan satu mata pelajaran sesuai dengan jurusan/peminatan siswa, sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ditambahkan uji teori kejuruan sesuai dengan bidangnya. Penyelenggaran Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017 SMP/MTs berlangsung pada tanggal 2,3,4 dan 8 Mei 2017 mendatang.
Sebagaimana disampaikan Kabid Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung, Sutawijaya, pelaksanaan ujian tahun ajaran 2016/2017 akan dibagi dalam dua kelompok yakni Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Paper (UNBP). Pelaksanaan UNBK berada di SMKN di tiga kecamatan dikarenakan hanya SMPN 2 yang memiliki laboratorium komputer yang memenuhi syarat.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diikuti oleh 1.240 siswa yang berasal dari 12 SMP Negeri dan Swasta ditambah 1 MTS Swasta (Darul Arofah Sijuk). Sedangkan Ujian Nasional Berbasis Paper (UNBP) diikuti 1.437 siswa dari 19 SMP/MTS.
“ Bagi SMP yang belum memiliki laboratorium komputer dapat menggunakan laboratorium SMA atau SMK yang berjarak maksimal 5 km dengan SMPnya. Jumlah komputer setiap lab adalah 1/3 dari jumlah peserta UN “ tambah Sutawijaya. Ditambahkan pula, untuk kelancaran Ujian Nasional dan menambah jumlah SMP peserta UNBK tahun pelajaran 2016/2017, Dindikbud melalui Dana Instentif Daerah Tahun 2017 mengusulkan 13 paket komputer untuk UNBK dimana tiap paket terdiri dari 35 unit komputer terdiri dari2 komputer server,32 unit komputer client dan 1 komputer cadangan.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
UNBK bagi siswa dari 12 SMP ini akan dilaksanakan tersebar di 8 sekolah yakn di SMK Negeri di Kecamatan Tanjungpandan, SMKN Selat Nasik dan SMKN Badau. Untuk peserta UNBK SMPN 5 dan SMP Muhammadiyah diujikan di SMKN 1 Tanjungpandan. Peserta ujian dari SMPN 1 dan 6 Tanjungpandan diujikan di SMKN 2. Lokasi ujian peserta SMPN 4 Tanjungpandan di MAN Tanjungpandan. Peserta dari SMPN 1 Badau diujikan di SMKN 1 Badau bagi peserta dari. SMKN 1 Selat Nasik bagi peserta dari SMPN 1 dan SMPN 2 Selat Nasik. SMK Yaperbel 2 untuk SMP PGRI dan SMP Yaperpel. SMA PGRI untuk SMP PGRI 2 Tanjungpandan dan Madrasah Aliyah Darul Arofah untuk MTs Darul Arofah Sijuk.
Sementara, di SMKN 1 Tanjungpandan berlangsung Rapat Tim Penguji untuk Ujian Praktek. Untuk Tim Penguji TKJ, Dinas Komunikasi dan Informatika menjadi bagian dari tim penguji sebagai ketua tim. Tim penguji TKJ berasal dari kalangan internal (Guru Pendamping) dan kalangan ekternal luar sekolah yakni dari Apdian Mudie Priyanbadi,ST,MM dari Diskominfo dan Wachjudi dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Belitung.
Ujian Praktek Jaringan ini ditujukan agar siswa mampu membangun arsitektur jaringan komputer. Materi teknis yang diujikan mencakup teknik membangun DNS Server, Proxy Server, FTP Server dan Web Server sehingga nantinya diharapkan lulusan SMKN 1 Tanjungpandan siap berkerja di bidang Informasi Teknologi. Adapun peelaksanaan ujian praktek ini pada tanggal 22-28 Februari 2017 dari pukul 08:00 – 15:00. “ Memang ada guru pendamping tetapi untuk penilaian dari Tim Eksternal sangat menentukan “ ujar Apdian.(Infopub/Fiet)
