- Official Website - https://kominfo.belitung.go.id -

Dukun Ulim Mukti Maharif Terpilih Sebagai Ketuia FKAB

TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Sejak pagi, suasana dusun Ulim, Desa Lassar ramai dari biasanya terlebih di rumah dukun kampung. Sebagian besar tampak wajah-wajah tua berkopiah. Mereka adalah dukun-dukun kampong yang ada di wilayah Belitung dan Belitung Timur yang datang menghadiri Musyawarah Forum Kedukunan Adat Belitong (FKAB) se-pulau Belitong pada tanggal 5 April 2017.

Dalam sambutannya, Bupati Belitung menegaskan peran dukun sebagai ujung tombak terdepan pembangunan di Pulau Belitong khususnya dalam menjaga kerukunan masyarakat sehingga dapat tetap menciptakan kondisi yang kondusif.

“Dulu batas–batas desa merupakan batas perdukunan yang umumnya aliran air. Sekarang dengan koordinat justru terjadi konflik antara desa antara kecamatan. Maka perdukunan ini jangan sampai hilang” ujar Sahani. Dalam kesempatan ini Bupati berharap pertemuan ini bukan hanya mensinkronkan batas wilayah tetapi juga mensinkronkan tatanan sosial. Selain itu sinergi pemerintah dan dukun kampong diharapkan dapat ditingkatkan .

Menurutnya dua aliran perdukunan, Aliran Setara Guru dan Aliran Malaikat diharapkan juga sinergis (saling mendukung) dan menggagas agar dukun juga diberikan fasilitas layaknya kepala daerah. “Dengan dana desa yang besar sekarang ini. Apa salahnya dukun kampung dibuatkan rumah seperti rumah dinas Bupati” usul Bupati

Pentingnya peran dukun juga disampaikan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, H Rustam Effendi Bsc yang membuka secara resmi Musyawarah FKAB 2017 ini. “berkali-kali dilakukan pertemuan yang membahas sengketa batas wilayah selesai setelah campur tangan dukun kampung. Bahkan ada mahasiswa doktoral tertarik meneliti peranan dukun untuk bahan disertasinya“ ujar Rustam. Kesempatan ini juga dimanfaatkan Rustam untuk memohon pamit sehubungan berakhirnya masa jabatannya sebagai Gubernur Bangka Belitung pada tanggal 7 Mei 2017 mendatang.

Sementara salah satu panitia musyawarah H. Hasimi Usman menjelaskan bahwa peran dukun dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan alam dengan menjaga hutan pemalik. Hutan pemalik merupakan hutan larangan yang tidak sembarang bisa dirambah. Keberadaannya diawasi langsung oleh dukun kampong.

Dukun juga memiliki pengetahuan untuk mengenal kondisi sosial di wilayah yang dipimpinnnya. Seperti diungkapkan Bupati, setiap maras taun masyarakat menyerahkan lepat hasil dari pertanian mereka. Lewat lepat itu dukun tahu berapa jumlah penduduk di kampung tersebut “dukun Kepayang bukan menggunakan lepat tapi lilin untuk tahu jumlah penduduk“ tambah Sahani.

Musyawarah Forum Perdukunan Adat Belitong ini resmi dibuka oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Dalam musyawarah yang diketuai oleh Suhadi Hasan ini dilakukan pemilihan Ketua Forum Kedukunan Adat Belitong yang pada periode sebelumnya diketuai oleh Mukti Maharif. Lewat proses pemilihan akhirnya Ketua Panitia Musyarawarah Suhadi Hasan didampingi H. Hasimi Usman akhirnya terpilih secara aklamasi Ketua Forum yang lama, Mukti Maharif untuk menjabat Ketua Forum Kedukunan Adat Belitong untuk periode mendatang.

Selain Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dan Bupati Belitung, tampak hadir sejumlah pejabat Bangka Belitung dan pejabat di lingkungan Pemkab Belitung dan Pemkab Belitung Timur diantaranya Asisten III Setda Beltim, Camat Membalong Salman Alfarizi, Kapolsek Badau dan pihak TNI-AD. (fiet/kodir)