- Official Website - https://kominfo.belitung.go.id -

Kepala Bapenas RI: Pemerintah Mendiversikasi Pusat Pertumbuhan melalui KSPN Tanjung Kelayang

PANGKALPINANG, DISKOMINFO – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan pentingnya sinergi dan integrasi perencanaan antar pusat dan daerah karena  tidak seluruh perencanaan yang disusun pemerintah pusat mencerminkan kebutuhan di setiap daerah. Di sisi lain, rencana pembangunan di daerah belum disusun berdasarkan isu strategis daerah yang sinergi dengan prioritas nasional.

Hal ini disampaikan Menteri dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta [1]di Sleman (15/3). Hal senada disampaikan Setda Provinsi Bangka Belitung, Yan Megawandi ketika menghadiri Musrenbang di Kabupaten Bangka [2] di Hotel Tanjung Pesona Sungailiat (14/3).

Integritas dan sinergitas itu semestinya berada dalam satu koridor yang sesuai dengan Program Nawacita Presiden Joko Widodo. “Saat ini pemprov sedang mempersiapkan dokumen perencanaan agar struktur perencanaan dari mulai tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota kita bisa dalam satu koridor yang sesuai dengan Nawacita bapak Joko Widodo,” ujarnya.

Masalah sinergi dan integrasi dalam perencanaan pembangunan tidak hanya dirasakan oleh Bappenas namun juga terjadi di kabupaten. Sebagaimana himbauan Kepala Bappeda Belitung Ir Arpandi kepada OPD. “Harus adanya sinkronisasi antar dokumen perencanaan dan penganggaran” katanya  dalam Musrenbang Kabupaten Belitung, 13 Maret 2017 lalu.

Sejumlah Provinsi di Indonesia mulai melaksanakan Musrenbang Tingkat Provinsi. Provinsi DIY Yogyakarta melaksanakan Musrenbang Provinsi tanggal 15 Maret 2017. Sedangkan Provinsi Bangka Belitung melaksanakan Musrenbang Tingkat Provinsi dari tanggal  7 April 2017 di Hotel Novotel, Bangka Tengah.

Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Belitung Drs Erwandi A Rani, Kepala Bappeda Kabupaten Belitung Ir Arpani dan sejulah Kepala OPD yang menjadi mitra dari bidang yang dibahas. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang PS Brodjonegoro didampingi Sekda Provinsi dan Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjawab berbagai dinamika sosial dan tantangan perekenomian di Kepulauan Bangka Belitung.

“Pertumbuhan ekonomi tahun 2018 diharapkan tumbuh pada kisaran 5.4-6 persen di tingkat nasional’ ujar Bambang yang juga menyebutkan target pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung pada tahun 2018 mencapai 5.03-5.3 persen.

Bambang mengemukakan, terkonsentrasinya Pulau Jawa sebagai pusat pemerintah sekaligus sebagai pusat bisnis atau ekonomi telah menjadi beban pemerintah pusat sehingga perlu dicarikan pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa “Beban Pulau Jawa cukup tinggi dan terkonsentrasi ke Jabotabek, Kita harus memikirkan penciptaan pusat pertumbuhan baru diluar Jawa” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah melalui Bappenas ingin mendiversifikasi pusat pertumbuhan sekaligus memindahkan beban Jakarta. Namun pemindahan itu sangat ditentukan keputusan politik. Bappenas hanya bekerja agar bagaimana cara, alasan dan perencanaan wilayahnya. “Pesan dari Presiden, jika ada perubahan pusat pemerintahan jangan sampaikan membebani APBN, harus dicari skema pembiayaan yang kreatif” ujar Bambang. Ia tidak menjelaskan waktu dan daerah mana yang menjadi pusat pertumbuhan baru dimaksud.

Untuk Bangka Belitung, Bambang hanya menekankan perlunya melakukan diversifikasi (keberagaman) sektor-sektor pembangunan dikatikan dengan kontribusi Babel terhadap target pertumbuhan nasional.

“Selain menjaga keberlangsungan sektor tambang timah yang telah mendukung selama ini, menjadi penting (untuk) mendiversikasi sektor ekonomi, bisa industri olahan atau  pariwisata” ujar Menteri. Menurutnya, keseriusan pemerintah pusat dalam mendiversifikasi pusat pertumbuhan dan diversifikasi sektor ekonomi di Bangka Belitung sudah terlihat jelas dengan upaya pemerintah pusat menjadikan Tanjung Kelayang, Belitung sebagai Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) termasuk membangun sektor pendukung.

“Babel ini punya potensi luar biasa di sektor pariwisata kedepannya. Apalagi letaknya strategis, dekat dengan Jakarta dan Singapura. Perlu dipikirkan bagaimana Babel menjadi tujuan wisata akhir pekan dari dua wilayah tersebut” Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang PS Brodjonegoro (fithrorozi)