Belitung, Holiday Resort and Recreation

TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Digital Tourism (e-Tourism), Homestay dan Airlines merupakan Top 3 priority dari Kemenpar Tahun 2017. Hal ini diungkapkan Ir. Larasati Setyaningsih, MM narasumber dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar dalam Stakeholder Meeting Dalam Rangka Penentuan Prioritas Pengembangan Kepariwisataan Belitung 2017 di Hotel Grand Hatika, 11 April 2017.

7 dari prioritas Kemenpar lainnya meliputi Branding, Top 10 Organization, Top 3 Main Destination (15 destination branding), Development of 10 Priority Destination, HR Certification dan Tourism Awareness Movement, Interesting Tourism Invenstment dan Media Center.

Untuk mendukung prioritas ini Kementerian Pariwisata RI mengindentifikasi beberapa potensi pariwisata di Kabupaten “Namun dibandingkan Bangka, Belitung sedikit menggelar festival yang kami tahu hanya Festival Laskar Pelangi” ujar Ir. Larasati.

Pada tahun 2019 Kementar mentargetkan adanya peningkatan kunjungan wisman menjadi 500 ribu orang dengan devisa sebesar US$ 300 juta. Untuk mencapai tersebut, Kemenpar menguatkan konsep Penthalix sebangai rangkaian terintegrasi antara 5 entitas usaha sebagai lokomatif transformasi pariwisata yakni kalangan akademi sebagai konseptor, pengusaha yang mewujudkan konsep, media sebagai katalisator, pemerintah sebagai regulator dan komunitas sebagai akselerator.

Untuk memberikan dampak dan peran masyarakat Kemenpar mengarahkan pengembangan pariwisata berbasis komunitas dengan hasil akhir, semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan.

Hal ini senada pernah diungkapkan oleh Manager KUKM dan Ketua DMO Belitung Iswandi pada acara 17th Anniversary Belitungisland.com (28/3). Manager KUKM Sulaiman Ichsan, KUKM yang dibina melalui galery KUKM yang berdiri sejak 2008. Ini merupakan bentuk people base economy. Sejak berdiri tahun 2008 hingga sekarang, omset Galeri KUKM sudah mencapai Rp. 29 milyar, berasal dari 478 KUKM. Hal senada diungkapkan Ketua LWG DMO Belitung Iswandi, menggunakan istilah community base tourism untuk mendorong peran masyarakat menciptakan destinasi baru. “sejak dibentuk oleh Kemenpar tanggal 2 Agustus 2015 mulai bermunculan komunitas–komunitas atau desa wisata baru. Seperti Desa Wisata Kuale Sijok, Kelompok Bakau Labun Haji, Komunitas Penangkaran Penyu, Desa Wisata Kreatif Terong. Ini bagian gerakan gerilya DMO. Harapan kami usaha ini berkelanjutan dan merata” ujar Iswandi.

Dari sekian banyak objek wisata dan potensi yang dipaparkan Larasati pada akhir mengerucut pada satu titik kesimpulan. “Kesimpulan dari paparannya saya adalah bahwa Pengembangan kawasan Tanjung Kelayang Sebagai Utama berstandar Internasional dengan branding Tanjung Kelayang ‘Negeri Laskar Pelangi’, Tanjung Kelayang ‘Holiday Resort and Recreation.” pungkas Larasati.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pelaku wisata diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Belitung dan Kepala Dinas Pariwisata Belitung Timur, Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung Timur dan Kabupaten Belitung, tokoh masyarakat, Poltek Dharma Ganesha, Bappeda Belitung, Kepala Sekolah SMKN 3 Tanjungpandan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Belitung, Dreamland, Belitungisland.com, Kades se-kecamatan Sijuk, BUMD Belitong Mandiri. (fiet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *