TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Untuk menguatkan rumusan destinasi prioritas nasional di Kabupaten Belitung, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata RI kembali menggelar kegiatan dalam workshop pariwisata di Hotel Grand Hatika, pada Rabu 12 April 2014.
Kita tahu Belitung ditunjuk sebagai salah satu destinasi prioritas nasional sehingga diperlukan langkah-langkah untuk menjadikan Belitung dalam hal ini Tanjung Kelayang sebagai destinasi yang berdaya saing internasional. Maka ada langkah-langkah yang harus dijadikan acuan yaitu 3A (Amenitas, Aksesibilitas dan Atraksi) dan BAS (Branding, Advertising dan Selling) serta SIM (Sumberdaya Manusia Industri dan Masyarakat).
Hal ini disampaikan oleh Widayanti Bandya, Kepala Bidang Tata Kelola Destinasi Prioritas Kemenpar RI mengawali Workshop yang bertema Integrasi Atraksi Wisata Berbasis Masyarakat dalam Potensi Perjalanan Wisata dan Paket Wisata di Klaster Belitung. Workhsop ini dibuka secara resmi oleh Kadis Pariwisata Ir. Hermanto tadi pagi (12/4).
Lebih lanjut Widayanti Bandya, Kepala Bidang Tata Kelola Destinasi Prioritas Kemenpar RI menjelaskan bahwa workshop ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya (Stakeholder meeting) baik dari pelaku, pengelola maupun pengusaha industri pariwisata di Kabupaten Belitung. Ada tiga aspek yang harus kita jadikan acuan untuk mengembangkan pariwisata di destinasi yaitu 3A Amenitas, Aksesibilitas dan Atraksi.
Dalam kegiatan workshop dan stakeholder meeting bagi pelaku kita akan lebih menitik beratkan pada unsur atraksi baik atraksi yang berkembang di masyarakat maupun dalam satu komunitas karena dalam pengembangan satu atraksi yang dikembangkan oleh komunitas akan berpengaruh besar terhadap pola perjalanan yang akan dijual oleh para penjual paket (travel agent).
“Oleh karena itu di dalam kegiatan ini kita ingin membingkai pola perjalanan dan paket wisata yang akan dijual oleh para travel agent agar terus bisa dikembangkan dan dimodifikasi lagi bentuknya untuk menambah lama tinggal (long stay) baik domestik maupun mancanegara). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memetakan atraksi wisata berbasis masyarakat dalam pola perjalanan wisatawan dan paket wisata di Kluster Belitung dapat terintegrasi dengan baik“ ujar Widya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan tata kelola destinasi pada kluster Belitung, Kemenpar RI memberdayakan komunitas, pelaku usaha dan pengelola diantaranya dari ASITA dan pelaku usaha pariwisata, pemandu dan fasilitator destinasi yang ditunjuk berdasarkan SK Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar RI.
Untuk maksud tersebut dihadirkan narasumber Felix Feitsma, guide senior special interest dari Bandung, Karmila Santy selaku Wakil Ketua ASITA Bangka Belitung, Mohammad Robith selaku fasilitator TKDP Belitung, Iswandi selaku Ketua LWG DMO Belitung dan Budi Setiawan dari Pengelola Atraksi Wisata.
Dari mereka inilah diharapkan dapat membuat terobosan dalam membangun pola pelajaran yang lebih baik dan punya karakteristik sesuai dengan potensi pariwisata di Belitung yang mau tidak mau akan mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara “ pungkas Widya. (fithrorozi/wawan)