Charles, Menjaga Kontinuitas Informasi Cuaca Publik

TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Sebagai daerah kepulauan, pulau Belitung berada di tengah laut “Saat siang hari angin laut masuk ke daratan. Masuknya dari lautan mengandung uap air yang tinggi dan terjadi penumpukan. Sehingga penumpukan uap air tersebut mempercepat pembentukan awan-awan hujan. Di kepulauan Belitung dominannya hujan terjadi menjelang siang hari.“ ujar Charles Siregar, Kepala Stasiun Meteorologi Buluhtumbang.

Belitung secara klimatologi termasuk tipe iklim equatorial, dimana setiap tahun ada dua peak (puncak) hujan. Pertama terjadi bulan Maret-April. Peak kedua terjadi pada Oktober-November. “Hanya saja tipe aquatorial tidak dialami semua daratan Belitung.”

Ada beberapa wilayah yang cenderung beriklim monsoonal (musiman) terutama di daerah selatan mulai dari Tanjungpandan, Selat Nasik hingga Membalong. Tipe monsoonal ini dicirikan dengan beberapa bulan tidak mengalami hujan sama sekali. Sebaliknya, tipe iklim equatorial bisa dipastikan terjadi hujan setiap bulannya.

Nelayan Selat merasakan bagaimana sulitnya mencari ikan memasuki angin barat laut dengan karakter angin yang kencang dan gelombang laut tinggi. “Waktu lomba mancing tenggiri kemarin (15-16 April 2017) pas memasuki musim barat daya sehingga ikan tenggiri yang juara 1 saja hanya bobot 12 kilogram padahal sehari sebelumnya nelayan mendapat ikan tenggiri hingga 20-30an kilogram” ujar Plt.Camat Selat Nasik Febriansyah usai menyaksikan lelang ikan pada lomba mancing ikan (16/4).

Charles menganjurkan pengelola event perlu mengetahui kondisi cuaca di laut sehingga apa yang dialami peserta Lomba Mancing dalam rangka Maras Taun di Selat Nasik kemarin dapat diantisipasi khususnya terkait dengan data meteorologi maritim.

Menurut Charles, data meteorologi maritim adalah ilmu yang mempelajari kondisi cuaca di laut disajikan oleh unit tersendiri yakni BMKG Maritim bukan Stasiun Meteorologi Buluhtumbang. Sayangnya unit BMKG Maritim belum ada di Tanjungpandan sehingga informasi seperti itu menjadi tanggungjawab Stasiun Meteorologi Buluhtumbang.

“Untuk saat ini informasi cuaca di laut bisa dilihat di Display Informasi Cuaca Pelabuhan dan Cuaca di Laut yang terpasang di Pelabuhan Tanjungpandan dan itu sudah terupdate“ jelas Charles. Menurutnya informasi cuaca ini penting bukan hanya untuk mengetahui kondisi cuaca hari ini saja tapi juga perkiraan cuaca esok hari.

Namun kini, Stasiun Meteorologi Buluhtumbang agak kesulitan menyebarkan informasi cuaca. Pasalnya, media penyebaran (desiminasi) informasi publik terbatas. Selama ini informasi publik semacam ini disebarkan melalui stasiun radio swasta yang notabene bekerja secara komersil.

Oleh karena itu untuk menjamin kontinuitas informasi publik semacam ini, Charles berharap menggunakan media publik juga. Karena meski dibutuhkan banyak pihak baik pemerintah, masyarakat maupun kalangan swasta, sifat dari informasi cuaca ini tidak melalui mekanisme pasar.

“Kalau informasinya rutin kita kan ada bisa memantau kapan cuaca ekstrim terjadi. Karena itu kita berharap dapat bekerjsama dengan stasiun radio pemerintah” ungkap Charles.

Sebelumnya Stasiun Meteologi Buluhtumbang menyebarkan informasi cuaca ini melalui radio swasta dari bulan Desember 2016 hingga Maret 2016 “Kita juga sudah menyampaikan informasi cuaca radio pemerintah Swara Praja namun kurang efektif. Karena satu hal, informasi ini tidak tersebar di bulan April” pungkas Charles. (fithrorozi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *