Kelas Inspirasi, Merajut Mimpi Seindah Laskar Pelangi

SIJUK, DISKOMINFO – Begitu terdengar ada pengajar dengan berlatar profesi datang ke kampung-kampung sontak teringat dengan pengajar muda atau Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) yang dirintis oleh Anies Baswedan mantan Menteri Pendidikan.  Namun begitu mereka tiba, mereka koreksi sebutan pengajar muda atau Gerakan Indonesia Mengajar.

Informasi ini diterima oleh BuletinBelitong tidak lama setelah kedatangan mereka yang disambut haru oleh Bupati Belitung Sahani Saleh S.Sos di Membalong.  “Mohon diralat, karena kalau program Pengajar Muda dari Gerakan Indonesia Mengajar beda pak, itu program mengajar 1 tahun di pelosok, takut salah penafsiran”. Begitu pesan diterima Isyak Meirobie rekan relawan Kelas Inspirasi yang diteruskan ke admin BuletinBelitong. (Baca: Belitung Menerima Pengajar Muda dari Gerakan Indonesia Mengajar)

Lalu siapa relawan dan apa Kelas Inspirasi. Kegiatan kemarin memang turunannya dari Gerakan Indonesia Mengajar tapi namanya Kelas Inpirasi Belitung. Untuk relawannya disebut sebagai relawan pengajar dan relawan dokumentator. Yovie relawan asal Belitung, menjelaskan, kelas Inspirasi adalah sebuah gerakan turun tangan ke sekolah-sekolah dasar. Hadir pertama kali di Belitung tanggal 22 April 2017 mendatangkan 120 pengajar, dokumentator, fasilitator dari berbagai profesi dan daerah se-Indonesia. Ada 10 sekolah yang mereka kunjungi antara lain SDN Parang Bulo, SDN Gunong Riting.

Kedatangan relawan Kelas Inspirasi ini disambut antusias anak-anak SD.  Semua ingin jadi Bupati begitu Pak Sanem (Bupati Belitung H.Sahani Saleh, S.Sos) datang (22/4). Begitu datang sehari sebelumnya para relewan  segera menyiapkan rancangan pembelajaran “Alhamdulillah dari tanggal 21 mereka hadir, bersilahturahmi dengan warga dan seluruh relawan nyaris tak tidur malamnya untuk menyiapkan rancangan pembelajaran, pernak-pernik Kelas Inspirasi, mengelem, melipat mirip guru TK” ujar Eko Heppy Sulistyo.

Menurut Eko, sebelumnya mereka tidak saling kenal namun ketika tiba di Membalong seakan sudah lama kenal. Mereka meluangkan waktu untuk memotivasi anak-anak tanpa bayaran sepersen pun, kertas harus dibeli dengan patungan. “Tiba-tiba ditempat relawan berkumpul malamnya sudah ada kopi, teh, gorengan fullsnack  semua diantar warga  hingga semua fokus ke Kelas Inpirasi“ tambah Eko.

Tentu saja, sambutan antusias ini  jarang terjadi pada kegiatan rutin belajar-mengajar. Namun dapat dirasakan suasana seperti dirindukan oleh anak dan orang tua, mereka fokus ke kelas Inspirasi. Fokus mengajar ini sempat disinggung Menteri Pendidikan. Mendikbud Muhadjir Effendy meminta sekolah memberikan ruang yang cukup untuk guru. Ini terkait dengan kewajiban guru berada di sekolah selama 40 jam (sehari delapan jam). (fithrorozi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *