Bermodal Niat dan Tekad Pengurus Desa Wisata Dewi Kuase Sijok Belajar Model Pengembangan Desa Wisata di Yogyakarta

YOGYAKARTA, DISKOMINFO – Pengurus Desa Wisata ‘Dewi Kuase’ bertolak ke Yogyakarta untuk melihat langsung model pengembangan Desa Wisata Pentingsari. Keberangkatan yang didasari  biaya sendiri (mandiri) rencananya mereka akan berada di Desa Wisata Pentingsari, Sleman Yogyakarta selama tiga hari (28-30 April 2017).

Dengan niat dan tekad, Sutami Sani, Reigi dan Andri-ketiganya pengurus Desa Wisata Dewi Kuase-bertolak menuju Jogyakarta. Tujuannya untuk belajar langsung pengelolaan desa wisata. Menurut Ketua Desa Wisata Dewi Kuase, dengan belajar langsung bisa mempercepatan pemberdayaan masyarakat lokal dalam mewujudkan Desa Wisata Dewi Kuase sebagai desa wisata hijau.

“Bermodalkan swadaya, kami belajar langsung untuk mempercepat bukti nyata dalam tahap pergerakan pemberdayaan masyarakat lokal dalam mengembang wisata hijau. Disini, kami berharap bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman dalam  pengelolaan Desa Wisata Pentingsari yang sudah membooming.“ ujar Sutami.

Desa Wisata Pentingsari merupakan Desa Wisata Terbaik se Asia Tenggara yang berada di wilayah Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY. Desa wisata ini terkenal akan alam dan budayanya sehingga banyak menarik wisatawan mancanegara. Desa Wisata Pentingsari sudah dibangun hampir selama 9 tahun sejak tahun 2008. Pengembangannya didasarkan kearifan lokal yang digali kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Sesampai di Desa Wisata Pentingsari sore tadi Jum’at 28 April 2017, malamnya Sutami, Regi dan Andri disuguhi prosesi penyambutan. Kebetulan ada kunjungan dari MAN 14 Bekasi yang juga mengunjungi Desa Wisata Pentingsari malam ini. Sutami dan dua rekannya dijelaskan bagaimana prosesi  penyambutan untuk 200 tamu.

Desa yang menggusung slogan  “Desa wisata Pentingsari digerakkan oleh masyarakat, dirancang oleh masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat, hasilnya juga dinikmati oleh masyarakat” menarik perhatian Sutami dan rekannya karena dulunya Pentingsari belum dikenal.“ Dulunya, ndak ade ape-ape, dan ndak dekenal urang. Jadi sekarang bisa dikenal dan menjadi luar biase” ujar Sutami.

Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung menyambut baik rencana mandiri pengurus Desa Wisata Dewi Kuasa. “ Oleh dinas kami direkomendasikan datang ke Desa Pentingsari. Baru 4-5 jam disini kami sudah mendapat banyak pengalaman, tinggal kemauan kita berbuat untuk kemajuan dan kemandirian masyarakat kite dalam menggali kearifan lokal” pungkas Sutami.

Desa Wisata Dewi Kuase Sijuk didirikan pada 15 Maret 2017 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Nomor 410/09/I/2017. Desa Sijuk sebagai pintu gerbang  menuju desa Pelepak Pute, Tanjung Tinggi, Aik Selumar dan Sungai Padang.

Selain dikenal sebagai sentra produksi belacan (terasi), Sijuk memiliki sejarah panjang sebagai pusat pengembangan agama Islam. Ini dibuktikan dari  keberadaan mesjid Al-Ikhlas yang berdiri tahun 1817 (sebelumnya wisatawan Religi menyebut tahun 1816). Setahun setelah berdirinya  Klenteng tua 1815. Berdirinya dua  tempat ibadah dua agama ini merupakan kearifan lokal dan simbol tingginya toleransi beragama dalam masyarakat Sijuk. Adapun sistem sosial dipengaruhi pola pencaharian masyarakat khususnya  nelayan dan petani.  Sijuk memiliki kawasan pertanian tradisional yang disebut ume dan kelekak. (fithrorozi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *