TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Sejumlah anak-anak mengenakan kaos bertulis ‘CInta Rupiah, Bela Negara Tanpa Senjata’. Sebagian mengenakan kaos bertulis ‘Rupiah Keren’, ‘Memalsu Rupiah, 10 Tahun Perjara, Denda 10 Milyar. Mereka berasal dari SDN 5 Tanjungpandan yang sedang mengikuti program edukasi yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Babel di UPTD Pantai Wisata Tanjungpendam pada Kamis 18 Mei 2017.
Beragam tingkah dan gaya anak-anak menjawab pertanyaan Kak Randi dan Ibu Nur Fadilah. “Kalau di-staples susah diterawang, jangan di-staples ya, jangan dicoret, jangan dilipat. Kalau dirobek dimarahi pak polisi“ ujar Kak Randi di depan 50 murid SDN 5 Tanjungpandan.
Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Belitung Junaidi, SPd menyebutkan program edukasi Bank Indonesia ini sudah berlangsung selama 4 (empat hari ) dari tanggal 16-19 Mei 2017. “Ada 4 sekolah yang dilibatkan. Masing-masing sekolah mengirim 50 murid” ujar Junaidi. Menurut Junaidi, awalnya Bank Indonesia merupakan peserta dari Laskar Pelangi Expo 2017 yang rencananya berlangsung dari tgl 17-20 Mei 2017 namun batal. Kadung sudah di lokasi, mereka menggelar gerakan peduli rupiah ini menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung.
Manager Operasional Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan BI Bangka Belitung Nur Fadilah Kepada mengatakan kegiatan yang bertajuk ‘Gerakan Peduli Koin dan Penukaran Uang Lusuh‘ bertujuan untuk menjaga kualitas uang beredar sekaligus melaksanakan program edukasi untuk meningkatkan kecintaan terhadap mata uang rupiah sejak anak-anak caranya dengan mengenali rupiah lewat ciri-ciri dan cara memberlakukan uang. “Bagaimanapun mata uang rupiah merupakan salah satu bentuk kedaulatan negara. BI memastikan uang di masyarakat itu layak edar dan tetap baik kualitasnya” ujar Dilah.
Menurutnya, program edukasi cinta rupiah ini erat kaitannya dengan biaya pencetakan uang dan dampak uang beredar terhadap inflasi. “Kalau banyak uang lusuh, BI harus mengantinya dengan uang layak edar. Akibatnya akan dikeluarkan biaya pencetakan dan biaya penghancuran uang. Biayanya cukup tinggi “ ujar Nur Fadilah.
Ia mengatakan selama ini timbul kesan uang logam tidak berharga “Uang koin ditukar dengan uang kertas dimaksudkan agar anak-anak mengerti ternyata uang logam itu punya nilai seperti halnya uang kertas” ujar Dilah.
Banyaknya uang tidak layak edar mengakibatkan jumlah uang beredar sulit dipantau. Jika terlalu banyak uang beredar akan memicu inflasi. Keterkaitan uang lusuh dan inflasi ini membuat gerakan penukaran uang dilakukan hingga ke tempat terpencil melalui layanan kas keliling secara terjadwal. “Bahkan penukaran uang lusuh ini dilakukan hingga ke pelosok-pelosok terutama ke pulau-pulau terpencil karena tingkat kelusuhannya di pesisir itu cukup parah. Kalau sulit dipantau menjadi salah satu pemicu inflasi“ ujar Dilah.
Sejak kehadiran BI di Bangka Belitung, November 2014, masyarakat mulai mendapatkan uang layak edar. BI mentargetkan adanya penurunan tingkat kelusuhan atau soil level tiap tahunnya.
Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia disebutkan bahwa pada tahun 2015 saja, nominal uang yang dimusnahkan sejumlah Rp160,25 triliun yang terdiri dari 5,92 miliar bilyet dan 19,47 juta keping. Berdasarkan jumlah bilyetnya, terdapat peningkatan 13,89% dari pemusnahan uang tahun 2014, yaitu 5,20 miliar bilyet. Hal ini antara lain disebabkan peningkatan standar kelusuhan uang (soil level) sepanjang tahun 2015, dari 6 pada 2014 menjadi 7 pada Januari 2015 dan 8 pada Juli 2015.
“Tingkat kelusuhan di Kabupaten Belitung juga cukup tinggi dan memang secara umum dibanyak wilayah pesisir tingkat kulusuhannya (soil level) tinggi. Soil Level atau tingkat kelusuhan uang beredar di Babel saat ini berada pada level 6 untuk pecahan kecil level 8 untuk pecahan besar. Level indikator ini jauh menurun dibandingkan tiga tahu lalu, sejak awal BI ada di Bangka Belitung.
Pelayanan penukaran uang kertas dan koin keliling ini dilakukan selama 4 hari di pantai Wisata Tanjungpendam sejak tanggal 17 Mei 2017. Masyarakat yang ingin menukarkan uang mereka cukup mendatangi pos pelayanan yang ada di pantai wisata Tanjungpendam dari pukul 10 hingga 17.00 setiap harinya (fithrorozi)