SIJUK, DISKOMINFO – Mak Panggong tidak hanya pandai mengolah makanan tetapi juga memastikan makanan dalam dulang tersaji. Jika sudah siap, dulang akan diletakkan tudong lambak semacam kain sulaman di atas tudung saji.
Seribu dulang telah siap, diletakkan di atas parak-parak bertenda. Sebelum disajikan Bupati Belitung H. Sahani Saleh, S.Sos menyampaikan sambutannya, memaknai tradisi beruwa sebagai bagian dari bersedekah sekaligus mengingkatkan akan datangnya bulan suci Ramadhan.
Minggu, 21 Mei 2017 dusun Ulu, desa Sijuk ramai didatangi pejabat, pelaku wisata, penggiat seni budaya dan tokoh-tokoh masyarakat untuk menghadiri kegiatan Berage Beruwa 1000 Bedulang dimeriahkan dengan pentas seni dan stand produk masyarakat yang diabadikan dengan karya rupa cukilan kayu oleh perupa Mansyur Mas’ud.
“Penekanan Berage Beruwa 1000 Bedulang terletak pada cara pengemasannya” ujar Sahani Saleh. Menurut Bupati ide untuk mengumpulkan atau memusatkan tradisi beruwa pada satu tempat seperti ini cukup baik namun yang lebih penting adalah mengkaitkan tradisi beruwa dengan ibadah di bulan suci Ramadhan.
Solihin yang mewakili Kepala Desa Sijuk dalam sambutannya mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangkitkan kembali kekeluargaan. Kedua, menggali dan mengenalkan kembali adat istiadat budaya masyarakat. Ketiga, menjadikan tradisi budaya Berage Beruwa 1000 Dulang sebagai even pariwisata Kabupaten Belitung. Even ini diharapkan menjadi icon wisata desa Sijuk dan membangkitkan peran serta ibu rumah tangga.
Untuk mendukung sektor pariwisata, Pemerintah Desa Sijuk membangun infrastruktur jalan “tahun 2019 nanti akan dilakokasikan untuk pemberdayaan masyarakat. Tahun 2018 membangun jalan dengan dana dengan APBDes. Harapannya dapat ditingkatkan, diaspal oleh pemerintah kabupaten yang nanti juga mendukung kawasan Geopark” ujar Solihin.
“Makan bedulang mengandung nilai estetika dan sarat pesan moral sehingga perlu dilestarikan. Lebih dari itu desa Sijuk sudah banyak melahirkan saudagar-saudagar kaya”, ujar Achmad Hamzah dalam pengantar makan bedulang. Menurutnya, desa Sijuk juga merupakan contoh yang baik dalam membangun toleransi dimana terdapat mesjid dan klenteng tua di pulau Belitung. Masyarakatnya pun berdampingan karena sudah lama ada kampung Cina di Sijuk.
Hal senada disampaikan Ketua Pelaksana yang juga Ketua Desa Wisata Kuale Sijok (Dewi Kuase) Sutami dalam laporannya. Menurut Sutami, Berage Beruwa 1000 Dulan tetap berpegang pada tuntunan tradisi budaya selain menumbuhkan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan berbasis kearifan lokal yang pada akhirnya juga mendukung sektor pariwisata.
Nilai kegotoroyongan ini tergambar dari partisipasi masyarakat dan sponsorship mendanai kegiatan ini “Biaya dibutuhkan Rp149,625 ribu, namun sumbangan swadaya masyarakat dan sponsorship terkumpul Rp22 juta. Besar harapan kami pemangku kepentingan dapat berpartisipasi secara moral maupun material” ujar Sutami dalam laporan pelaksanaannya.
Sementara putra kelahiran Sijuk yang kini menjabat Ketua Ikatan Keluarga Masyarakat Belitung (IKMB) Zulkifli Umar berharap, desa wisata Kuale Sijok ini berkembang sebagai destinasi wisata yang dikenal luas dimana orang merasa bangga bisa berkunjung ke Kuale Sijok ini.
Selain Bupati, kegiatan Berage Beruwa 1000 Dulang ini dihadiri Wakil Bupati Belitung Drs. Erwandi A. Rani, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Belitung Isyak Meirobie, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ir. H Hermanto sejumlah pelaku usaha wisata, penggiat seni budaya, tokoh masyarakat dan pemuka adat setempat. (fithrorozi)