Sementara itu, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Tanjungpandan mengalami inflasi Year to Year (y-on-y) sebesar 1,67 persen. Adapun inflasi Year to Date (y-to-d) November 2025 terhadap Desember 2024 tercatat sebesar 0,55 persen.
Penyebab Deflasi dan Inflasi
Kepala BPS Kabupaten Belitung, Baiq Kurniawati menjelaskan kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi m-to-m dengan andil sebesar 1,80 persen.
“Komoditas penyumbang utama deflasi bulan November m-to-m secara umum adalah daging ayam ras, ikan tongkol/ambu-ambu, dan kangkung. Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi m-to-m secara umum adalah ikan bulat, bawang merah, dan ikan selar/tude,”jelas Baiq Kurniawati.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pada inflasi tahunan (y-on-y) berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 2,36 persen.
“Komoditas penyumbang utama inflasi y-on-y adalah cumi-cumi, ikan bulat, dan ikan selar/tude. Sedangkan penyumbang deflasi y-on-y secara umum adalah sekolah menengah atas, angkutan udara, dan sekolah dasar,”tambahnya.
Terkait inflasi kumulatif sejak awal tahun (y-to-d), Baiq menyebutkan bahwa inflasi 0,55 persen menunjukkan adanya kenaikan harga secara umum selama periode Januari–November 2025.
“Komoditas penyumbang utama inflasi y-to-d adalah cumi-cumi, ikan bulat, dan cabai merah. Adapun penyumbang deflasi y-to-d adalah sekolah menengah atas, angkutan udara, dan sekolah dasar,” ungkapnya.
BPS Kabupaten Belitung mengimbau masyarakat, pemangku kebijakan, pelaku usaha, serta akademisi untuk memanfaatkan data perkembangan inflasi sebagai dasar analisis dan pengambilan keputusan, terutama dalam menjaga stabilitas ekonomi dan pengendalian harga pangan.
Dokumen lengkap Perkembangan IHK/Inflasi Tanjungpandan November 2025 dapat diunduh melalui tautan resmi Rilis BPS Belitung November 2025
