Acara ini ditujukan untuk memberikan penghargaan, motivasi, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung pemenuhan hak penyandang disabilitas.
Ketua pelaksana, Yuda menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini aspirasi akan menjadi penghargaan, penghargaan akan menjadi pemberdayaan dan pemberdayaan akan melahirkan kemandirian. Bagi dirinya kemandirian itu menjadikan kesetaraan sebagai salah satu modal sosial dan modal membangun untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia dalam diri khususnya para penyandang disabilitas.
”Tuhan menciptakan kita pasti punya kelebihan masing-masing, saya yakin mereka mampu berbuat, mereka mampu berkarya selayaknya kita semua, itulah kesetaraan,” ucap Yuda.
Sementara itu Bupati Belitung, Djoni Alamsyah menyebut bahwa keterbatasan bukan akhir daripada segalanya. Justru dari sanalah akan lahir kekuatan, keteguhan, dan semangat yang mengajarkan arti rasa syukur.
”Dengan segala keterbatasan anak-anakku, ayo jangan takut untuk bermimpi. Mimpilah kalian setinggi langit, karena tidak ada sesuatu yang tidak dimulai dari mimpi,” ucap Bupati Djoni.
Bupati Djoni juga menyebut bahwa Pemerintah Daerah berkomitmen penuh untuk merangkul semua pihak. Bagi Bupati Djoni, Belitung harus menjadi tuan rumah bagi setiap warganya tanpa membeda-bedakan.
”Kami komitmen, kami tulus, kami akan terus berusaha menghadirkan Belitung sebagai rumah yang ramah, rumah yang adil, dan memelihara bagi semua,” tambah Bupati Djoni
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan MoU antara Sekolah Luar Biasa (SLB) Tanjungpandan dengan Babelmart, yang bertujuan untuk mendukung pemberdayaan dan penyerapan tenaga kerja anak-anak penyandang disabilitas. (Narasi : AL / Editor : Arlan / Redaktur : Verry)
