TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Lantunan ayat suci Al-Qur’an mengalun dari seorang drummer. Masa?. Feri Firdaus membuktikan bahwa ia bisa bermusik dan namun bisa mensyiarkan agama lewat lantunan ayat suci Al-Qur’an. Tak banyak anak muda seperti Feri. Namun kini ia tengah dilanda gundah.
Sejak mencuat isu Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap di lingkungan pendidikan di media, ia mulai resah dengan statusnya sebagai guru honorer di SMKN 1 Tanjungpandan. Hal yang paling membuat galau adalah cara orang mengapresiasi seni di sekolah tempatnya mengajar.
“Sederet medali emas di bidang seni takkan ada artinya“. Ia paham gaji sebagai guru honor itu tidak seberapa dan itu sudah ia sadar sejak menjadi guru honor 3 tahun silam.
Feri Firdaus bukanlah satu-satunya anak muda yang bekerja di lingkungan yang miskin apresiasi. Sekolah dan juga banyak instansi dilingkungan pemerintah kerap mengabaikan aspek kinerja dalam organisasi.
Baiknya, Feri Firdaus bukanlah sosok generasi muda Belitung yang tidak mudah menyerah dengan keadaan. Dengan bakat musik, peraih predikat qori terbaik kecamatan Tanjungpandan dan Wakil Bangka Belitung di MTQ Tingkat Nasional tiga tahun berturut-turut ini (2001, 2002 dan 2003) Feri Firdaus justru membalas dengan sumbangsih.
Pria kelahiran Tanjungpandan, 2 Juli 1989 mempublikasi karyanya dengan lagu berjudul Nuansa Belitong bergenre pop melayu itu murni hasil karyanya. Lagu berdurasi sekitar lima menit ini juga mempromosikan keindahan Kota Tanjungpandan lewat video klip lagu Nuansa Belitong berhasil memadukan keindahan sisi Kota Tanjungpandan, destinasi wisata serta kebudayaan asli Belitung.
Dalam Video klip itu, juga ditampilkan beberapa permainan tradisional Belitong yang mulai ditinggalkan. “Jadi Ini lah hasil karya yang bisa kami persembahkan untuk Belitong,” katanya kepada salah satu media lokal di Belitung.
Feri yang memang hobi bermusik dan sudah 10 tahun berkecimpung di bidang musik berharap bisa memberikan motivasi kepada generasi muda agar lebih berperilaku positif.
Di SMKN 1 Tanjungpandan, tempatnya mengajar memiliki ruang kreasi dengan tata suara yang cukup baik. Bahkan bisa dikatakan fasilitas studio di SMKN ini merupakan satu-satunya di Kabupaten Belitung. Dengan bimbingan Guru Honorer seperti Feri, anak-anak SMKN menoreh sejumlah prestasi. Sayangnya terganjal dengan apresiasi: sederet medali emas di bidang seni takkan ada artinya. (fithrorozi)